Kunci yang menginspirasi 😍
Antara Aku & Kunci.
Problematika tentang kunci merupakan hal sepele tapi penting. Tak dapat dipungkiri bahwa ketiadaan kunci akan berdampak serius terhadap kelancaran aktifitas kita sehari - hari.
Dua hari terakhir berurusan dengan kunci dan cukup melatih emosi saya supaya lebih sabar dan telaten melihat kenyataan. Karena terkadang kenyataan tak seindah harapan.
Kegiatan sore saya kemarin adalah menyapu halaman sekolah. Hampir seluruhnya di sapu. Melakukannya pun tanpa bantuan teman yang lain. Saat itulah si Jessica menghampiri saya, tapi saya minta dia untuk membersihkan kelasnya. Dia mengganggu bukan membantu sekaligus bagi tugas biar sekolahnya bersih disaat bersamaan. Sebelum menyapu saya mengantar salah satu anak didik saya si Husna pulang ke rumahnya. Sekitar jam 15.16 WIB.
Piket berjalan lancar sampai pukul 16.30 dan ketika penjemputan terakhir saya minta ditemani Ukht Eka, akhwat tomboy bercadar yang kebetulan menjemput adeknya.
Beberapa saat kemudian neneknya Jessica wapri menanyakan tentang kunci yang terbawa cucunya. Saat itu saya beneran tidak nyambung. Saya kira itu adalah rautan pensil berbentuk mobil mobilan punya Elma yang biasa di buat main bareng di kelas.
Tak lama kemudian saya bongkar isi tas. Tak menemukan apapun. Menyisir jejak langkah dan memutari hampir seluruh area sekolah. Tak ada tanda tanda bakal ketemu. Akhirnya sebagai salah satu bentuk ikhtiar orang yang panik. Saya putuskan untuk membongkar tempat sampah. Saat itu saya dibantu Ust Lucky dan Ukht Eka. Beneran panik. Sampe saya merasa mirip pemulung. Tak apa asal air menyala insyaAllah setelah selesai bisa bersih kembali. Saat itulah muncul Ust Faishal untuk mengambil sisa nasi buat ternaknya. Di saat yang pas versi Allah.
Kemudian saya teringat pesan dari neneknya Jessica. Bahwa kontak mobil tadi bisa jadi bukan kontak mobil tapi kontak sepeda motor saya. Saya coba telpon beliau dan hasilnya zonk. Beliau tak menjawab telpon saya.
Bismillah, menelaah pesan, mencoba memahami pelan-pelan. Kemudian Ust Lucky di temani Ust Faishal memutuskan untuk ke rumah jessica dan membantu mengambilkan kunci sepeda motor saya.
Alhamdulillah ketemu. Tapi tak lama setelah itu, hujan turun dengan derasnya mendinginkan bumi Kepanjen dan sekitarnya. Berteduhlah saya disana. Bersama teman-teman yang berurusan dengan masalah kunci tadi.
Adzan maghrib sayup sayup terdengar, dan Ukht Eka memutuskan untuk salat di rumah. Saya pun akhire memutuskan untuk pulang juga. Tak baik akhwat sendirian di tengah banyak lelaki. Nanti mirip perempuan di sarang penyamun.
Kabarnya menjelang jam 19.30 para ustadz itu baru pulang dari sekolah.
Maafkan kekhilafan saya sore ini, semoga ada pelajaran berharga dan tidak terulang kembali.
*****
Hari ini kembali saya memutuskan untuk pulang terlambat. Kepingin aja, mumpung bukan jadwal ngaji dan tidak harus membina di forum pekanan. Sekaligus merekam suasana kelas sebelum ditinggal selama 9 hari ke depan. Jam menunjukkan pukul 16.30. Waktunya pulang. Kasihan Mbak Najma, murid yang pulangnya dititipkan ke saya. Sejak sore orang tuanya sudah wa berkali kali dan bingung dengan posisi anaknya. Di saat yang sama kembali terjadi tragedi dengan kunci. Anak kunci tidak bisa masuk di slot pintu.
Begitu menuju kelas 1 Mekkah, kembali ada yang janggal dengan kuncinya. Di dalam slot pintu kecil itu ada plastik yang keras dan susah di keluarkan. Aaiisshh, kembali kita berurusan dengan kunci. Dibantu lagi oleh Ust Lucky. Beliau berkutat dengan kunci. Mencoba membersihkannya dengan lidi, tapi ternyata lidinya patah. Mencoba lagi dengan penunjuk ngaji, malah kemasukan plastik lebih banyak. Mencoba kembali dengan isi bolpoin ternyata juga susah. Setelah lama berkutat ditemukan besi kecil yang biasanya di pake bandol. Dan di coba membersihkan oleh ust Agus dan ternyata berhasil.
Pulanglah saya dengan perasaan lega. Dua hari berkutat dengan kunci. Dan sepertinya masalah kunci ini belum selesai. Ada kunci yang juga harus segera dibuka dan di temukan. Kunci hati yang sudah lama tertutup harus dibenerin juga.
Harap bersabar, ini ujian. 😂😂😂
Qadarullah..
Kunci kunci yang bermasalah itu semuanya sudah di atur oleh Allah, lengkap dengan berbagai solusinya. Buktinya Jessica juga ndak sadar jika membawa kunci motor saya, pun sama sore ini saya tak tahu siapa yang telah memasukkan plastik ke dalam slot pintu.
Hanya yang pasti adalah ada orang-orang hebat yang selalu membantu tanpa mengharap imbalan.
Barakallohu fiikum jami'an. Tetaplah menginspirasi dan membuat takjub penghuni langit dengan keindahan akhlaq kalian di muka bumi.
Kepanjen, 27 April 2018
Problematika tentang kunci merupakan hal sepele tapi penting. Tak dapat dipungkiri bahwa ketiadaan kunci akan berdampak serius terhadap kelancaran aktifitas kita sehari - hari.
Dua hari terakhir berurusan dengan kunci dan cukup melatih emosi saya supaya lebih sabar dan telaten melihat kenyataan. Karena terkadang kenyataan tak seindah harapan.
Kegiatan sore saya kemarin adalah menyapu halaman sekolah. Hampir seluruhnya di sapu. Melakukannya pun tanpa bantuan teman yang lain. Saat itulah si Jessica menghampiri saya, tapi saya minta dia untuk membersihkan kelasnya. Dia mengganggu bukan membantu sekaligus bagi tugas biar sekolahnya bersih disaat bersamaan. Sebelum menyapu saya mengantar salah satu anak didik saya si Husna pulang ke rumahnya. Sekitar jam 15.16 WIB.
Piket berjalan lancar sampai pukul 16.30 dan ketika penjemputan terakhir saya minta ditemani Ukht Eka, akhwat tomboy bercadar yang kebetulan menjemput adeknya.
Beberapa saat kemudian neneknya Jessica wapri menanyakan tentang kunci yang terbawa cucunya. Saat itu saya beneran tidak nyambung. Saya kira itu adalah rautan pensil berbentuk mobil mobilan punya Elma yang biasa di buat main bareng di kelas.
Tak lama kemudian saya bongkar isi tas. Tak menemukan apapun. Menyisir jejak langkah dan memutari hampir seluruh area sekolah. Tak ada tanda tanda bakal ketemu. Akhirnya sebagai salah satu bentuk ikhtiar orang yang panik. Saya putuskan untuk membongkar tempat sampah. Saat itu saya dibantu Ust Lucky dan Ukht Eka. Beneran panik. Sampe saya merasa mirip pemulung. Tak apa asal air menyala insyaAllah setelah selesai bisa bersih kembali. Saat itulah muncul Ust Faishal untuk mengambil sisa nasi buat ternaknya. Di saat yang pas versi Allah.
Kemudian saya teringat pesan dari neneknya Jessica. Bahwa kontak mobil tadi bisa jadi bukan kontak mobil tapi kontak sepeda motor saya. Saya coba telpon beliau dan hasilnya zonk. Beliau tak menjawab telpon saya.
Bismillah, menelaah pesan, mencoba memahami pelan-pelan. Kemudian Ust Lucky di temani Ust Faishal memutuskan untuk ke rumah jessica dan membantu mengambilkan kunci sepeda motor saya.
Alhamdulillah ketemu. Tapi tak lama setelah itu, hujan turun dengan derasnya mendinginkan bumi Kepanjen dan sekitarnya. Berteduhlah saya disana. Bersama teman-teman yang berurusan dengan masalah kunci tadi.
Adzan maghrib sayup sayup terdengar, dan Ukht Eka memutuskan untuk salat di rumah. Saya pun akhire memutuskan untuk pulang juga. Tak baik akhwat sendirian di tengah banyak lelaki. Nanti mirip perempuan di sarang penyamun.
Kabarnya menjelang jam 19.30 para ustadz itu baru pulang dari sekolah.
Maafkan kekhilafan saya sore ini, semoga ada pelajaran berharga dan tidak terulang kembali.
*****
Hari ini kembali saya memutuskan untuk pulang terlambat. Kepingin aja, mumpung bukan jadwal ngaji dan tidak harus membina di forum pekanan. Sekaligus merekam suasana kelas sebelum ditinggal selama 9 hari ke depan. Jam menunjukkan pukul 16.30. Waktunya pulang. Kasihan Mbak Najma, murid yang pulangnya dititipkan ke saya. Sejak sore orang tuanya sudah wa berkali kali dan bingung dengan posisi anaknya. Di saat yang sama kembali terjadi tragedi dengan kunci. Anak kunci tidak bisa masuk di slot pintu.
Begitu menuju kelas 1 Mekkah, kembali ada yang janggal dengan kuncinya. Di dalam slot pintu kecil itu ada plastik yang keras dan susah di keluarkan. Aaiisshh, kembali kita berurusan dengan kunci. Dibantu lagi oleh Ust Lucky. Beliau berkutat dengan kunci. Mencoba membersihkannya dengan lidi, tapi ternyata lidinya patah. Mencoba lagi dengan penunjuk ngaji, malah kemasukan plastik lebih banyak. Mencoba kembali dengan isi bolpoin ternyata juga susah. Setelah lama berkutat ditemukan besi kecil yang biasanya di pake bandol. Dan di coba membersihkan oleh ust Agus dan ternyata berhasil.
Pulanglah saya dengan perasaan lega. Dua hari berkutat dengan kunci. Dan sepertinya masalah kunci ini belum selesai. Ada kunci yang juga harus segera dibuka dan di temukan. Kunci hati yang sudah lama tertutup harus dibenerin juga.
Harap bersabar, ini ujian. 😂😂😂
Qadarullah..
Kunci kunci yang bermasalah itu semuanya sudah di atur oleh Allah, lengkap dengan berbagai solusinya. Buktinya Jessica juga ndak sadar jika membawa kunci motor saya, pun sama sore ini saya tak tahu siapa yang telah memasukkan plastik ke dalam slot pintu.
Hanya yang pasti adalah ada orang-orang hebat yang selalu membantu tanpa mengharap imbalan.
Barakallohu fiikum jami'an. Tetaplah menginspirasi dan membuat takjub penghuni langit dengan keindahan akhlaq kalian di muka bumi.
Kepanjen, 27 April 2018
Komentar
Posting Komentar