[Catatan Perjalanan] : Outbond dan field trip 28 Maret 2018

Ini merupakan dokumentasi perjalanan outbond dan fieldtrip yang dilakukan oleh guru dan siswa/i SDIT Salsabila Kepanjen Kab. Malang.

Bismillahirrohmanirrohiim

Perjalanan dimulai dari rumah masing masing sejak pagi dikarenakan ananda sudah harus berkumpul di sekolah jam 6.00 WIB. Setelah semua terkumpul anak anak melanjutkan dengan shalat dhuha berjamaah seperti biasa sembari menunggu mobil angkutan pedesaan warna ungu. Sengaja memilih mobil angdes dikarenakan selain hemat juga ndak bikin penumpangnya mabok.
Tak lama setelah mobil dan peserta datang senua langsung dilakukan pembagian kelompok sesuai kesepakatan hasil syuro terakhir. Saya kebagian menjaga anak kelas 1 pi. Jadi selama perjalanan berangkat saya membersamai mereka hingga tujuan. Bersyukurnya kelas ini ndak terlalu berisik dan anaknya anteng, pas kebetulan juga di angkot ndak nyetel musik apapun. Alhamdulillah telinga jadi sedikit terjaga, apalagi perjalanan kali ini agak jauh. Kita bakal mengunjungi desa Gandusari - Wlingi kab. Blitar. Tujuan outbond dan fieltrip kali ini adalah Kawasan Wisata Ekologis Puspa Jagad Blitar.

Tujuan dari kegiatan outbond dan fieltrip ini adalah melatih kemandirian dan menjadikan fisik (jasmani) mereka sehat dan kuat. Disamping untuk tadabbur alam dan menikmati indahnya ciptaan Allah. Kegiatan seperti ini sebenarnya adalah agenda rutin yang sudah dilakukan tiap semester sejak sekolah ini berdiri sekitar 6 tahun lalu.

Ketika sampai di KWE Puspa Jagad kita langsung di sambut krew yang ramah sembari sembagi bagikan jagung rebus dan kacang rebus. Makanan pembuka yang di temani teh anget. Setelah istirahat dirasa cukup, kegiatan pun dimulai. Acara pembukaan pun dilaksanakan. Dan kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Dimana kelompok yang ada dibagi menjadi dua bagian. Yakni, kelas kecil yang terdiri dari kelas 1,2 dan 3. Dan kelas besar yang terdiri dari siswa/i kelas 4,5 dan 6.
Setelah kelas dibagi dalam 2 kelompok besar, mereka dipisah sesuai kelompoknya dan dibagi dalam 2 wilayah permainan yang agak berjauhan agar tidak saling mengganggu.
Anak kelas kecil melakukan permainan yang sederhana terlebih dahulu, di awali dengan merayap di bawah tali rafia, meniti jembatan bambu, melompati ban sepeda motor, merayap di atas tali rafia yang di berdirikan di sisi bambu yang dipancapkan ke tanah. Setelah itu mereka melakukan permainan yang paling mendebarkan pagi itu. Fkying fox tapi tak terlalu tinggi.

Karena agenda flying fox ini dilakukan sendiri sendiri maka memakan waktu agak lama. Agenda di akhiri ketika solat dhuhur dilanjutkan makan siang dan istirahat sampai jam 13.30 setelah istirahat anak anak kelas kecil bertukar tempat bermain dengan anak kelas besar.

Mereka berpindah ke bagian lain lapangan dan melakukan fun games. Fun games ini dikemas secara sederhana tapi menyenangkan. Anak anak diajak untuk membuat kelompok dengan cara yabg menyenangkan, setelah itu terbentuklah 4 kelompok besar dengan tidak membedakan kelas. Anak perempuan kelas kecil di bagi menjadi 2 kelompok demikian juga dengan anak laki-laki kelas kecil. Mereka juga dibagi menjadi 2 kelompok.
Fun Games yang pertama adalah memasukkan bola ke dalam kaleng dengan media jembatan bambu. Kegiatan ini melatih keseimbangan dan kerja sama dari tiap anggota kelompok. Dimana setiap bola yang terjatuh tak boleh diambil kembali. Kemudian dilanjutkan dengan estafet air melalui gelas yang diberi tali rafia, yang dipakai di kepala tiap anak. Mereka tidak boleh menyentuh gelasnya. Hanya diizinkan memegang tali. Keseruan terjadi, ketika air yang seharusnya masuk ke gelas malah mengguyur teman mereka. Akhirnya pada basah semua, dan pemenangnya adalah kelompok yang paling sedikit mwnumpahkan air ke tanah, atau paling banyak mengumpulkan air di kaleng. Permainan selanjutnya adalah estafet karet gelang. Ini juga gampang gampang susah. Sekilas mereka bisa, tapi ternyata dalam waktu 10' mereka hanya sanggup mengumpulkan satu sampai empat karet saja. Sebuah perjuangan yang luar biasa dari anak anak untuk melatih kerja sama team yang luar biasa.

Ketika kelas kecil melakukan aktifitas fun game, siswa kelas besar bermain flying fox. Cuma mereka melakukannya berdua, selain untuk menghemat waktu juga tantangan yang mereka taklukkan lebih tinggi.
Sore itu setelah out bond dilakukan di lapangan di rasa sudah cukup, kegiatan dilanjutkan dengan menyusuri sungai. Ini aktifitas menyenangkan buat anak-anak. Siapa coba yang ndak suka main air di sungai dengan arus yang tidak berbahaya buat mereka bermain dan berenang. Dan kalau mereka boleh memilih, sebenarnya mereka lebih ingin berlama lama di sungai. Seneng ketemu ikan dan teman temannya. Masa kecil membahagiakan yang ndak mungkin terulang.
Setelah kembali dari sungai, dilakukan upacara penutupan dan setelah itu anak anak bersih diri, sholat ashar dan makan sore. Setelah semua kegiatan selesai dilaksanakan, anak anak pulang. Menempati angkot masing masing.

Biaya untuk melakukan outbond dan field trip di KWE ini termasuk terjangkau, apalagi ditangani oleh para professional di bidangnya. Dengan pengalaman kurang lebih 12 tahun dan dibantu oleh 30 orang krew. Biaya tiket tiap anak hanya Rp 90.000 dan mereka mendapat fasilitas snack, 2 kali makan siang, flying fox dan Toilet. Juga diizinkan makan durian yang sudah matang langsung diambil dari pohonnya.

Alhamdulillah setelah seharian outbond dan field trip kita kembali lagi ke Kepanjen. Dan selama perjalanan pulang, salah satu dari 10 angkot yang dipakai mogok. Maka perjalanan itu sedikit tertunda, tapi alhamdulillah semua bisa kembali ke keluarganya dengan selamat tanpa kekurangan apapun.

Komentar

Paling dicari

Seri Keputrian : Perempuan dan kecantikan.

Sejarah : Kisah Nabi Muhammad SAW

Dunia Berkualitas kita