Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

[Buku] : The Fear between Us (Ketika Kekuatan Cinta mengalahkan Ketakutan yang Ada)

Gambar
Identitas Buku Penulis : Tatiek Purwanti ISBN : 978-605-5455-93-3 Penerbit : CV Jejak Jawa Barat Cetakan pertama, Januari 2018 180 halaman; 14 x 20 cm. Sebentar kemudian, aroma wangi melati memenuhi hidung Randy. Pagi yang dingin dan teh melati hangat adalah jodoh yang serasi. Ah, jodoh? [Hal. 37] Buku ini berkisah tentang ketakutan yang di alami oleh Dania, dia mengalami Aviophobia. Sebuah ketakutan ketika naik pesawat terbang. Dan juga Randy, dia mengalami Philophobia, yakni ketakutan untuk jatuh cinta. Ketakutan adalah hal wajar yang juga pernah dialami oleh makhluk hidup di muka bumi ini. Namun, pilihan ada di diri kita, mau melawan ketakutan kita atau menyerah dan pasrah. Cerita berawal dari undangan pernikahan sahabat baik Dania, Aleyda yang berada di Palembang membuatnya gamang, jujur kata hatinya sangat ingin sekali menghadiri pernikahan sakral itu, tapi ketakutannya untuk naik pesawat terbang demikian menguasai dirinya. Dania sendiri merupakan gadis ceria yan

[Catatan Perjalanan] : Outbond dan field trip 28 Maret 2018

Gambar
Ini merupakan dokumentasi perjalanan outbond dan fieldtrip yang dilakukan oleh guru dan siswa/i SDIT Salsabila Kepanjen Kab. Malang. Bismillahirrohmanirrohiim Perjalanan dimulai dari rumah masing masing sejak pagi dikarenakan ananda sudah harus berkumpul di sekolah jam 6.00 WIB. Setelah semua terkumpul anak anak melanjutkan dengan shalat dhuha berjamaah seperti biasa sembari menunggu mobil angkutan pedesaan warna ungu. Sengaja memilih mobil angdes dikarenakan selain hemat juga ndak bikin penumpangnya mabok. Tak lama setelah mobil dan peserta datang senua langsung dilakukan pembagian kelompok sesuai kesepakatan hasil syuro terakhir. Saya kebagian menjaga anak kelas 1 pi. Jadi selama perjalanan berangkat saya membersamai mereka hingga tujuan. Bersyukurnya kelas ini ndak terlalu berisik dan anaknya anteng, pas kebetulan juga di angkot ndak nyetel musik apapun. Alhamdulillah telinga jadi sedikit terjaga, apalagi perjalanan kali ini agak jauh. Kita bakal mengunjungi desa Gandusari -

Aku (mengenang) perjalanan kita.

Gambar
Sore ini, sejarah seperti terulang. Kita melingkar. Sama seperti dulu ketika awal kita melangkah di jalan dakwah. Semoga Allah pun memberkahi-Nya. Jika kelak engkau tak menemukan aku di syurga-Nya. Carilah sampai kita terkumpul kembali. Sejak dulu, kebersamaan kita dirajut karena kita (kebetulan) memiliki banyak kesamaan. Tetanggaan (jika diitungnya 40 rumah ke kanan kiri depan belakang) kita termasuk tetangga meski beda desa. Tugas dan tanggung jawab yang sama. Bertahun tahun menyebarkan misi ketuhanan di bumi jihad yang sama. Berjuang bersama. Sampe saat itu pernah terbesit di hati kita,"Lo lagi, Lo lagi. Bukan aku bosan sih liat kamu, cuma kok kayak ndak ada wajah lain ajah?" Piye ndak bosan, kita tiap ada kegiatan (berasa) paling rajin. Dimana ada kau selalu ada aku. Berdua kita lalui jalan berliku. Sudah pernah merasakan berantem, trus berdamai, saling faham makanan yang kita sukai. Sampe ngerti jadwal ngajar sehari hari. Dan saling melengkapi jika ada yang kesulitan

Melodi Sendu di Akhir Pekan.

Terkadang masalah sehari hari menjadikan diri kita lebih matang dan dewasa. Pekan kemarin Allah kasih nikmat. Pekan selanjutnya Allah kasih ujian. Di sela sela hari itu setiap detik selalu terselip harap dan cemas. Berharap Allah akan memgampuni hari yang telah kita lalui. Dan cemas apakah amalan kita sudah dianggap layak oleh Maha Pencipta. Silih bergantinya hidup selayaknya perubahan cuaca sehari hari. Kadang matahari cerah, kadang tanpa angin ternyata hujan tiba tiba datang mengguyur dengan mesranya. Tuhan selalu punya cara yang unik untuk meyakinkan kita supaya selalu bersyukur. Peristiwa kemarin patutlah kita jadikan sejarah yang berkesan, jika baik maka kita catat dan diulang. Tapi jika buruk, cukuplah hari esok menjadi perbaikan atas kualitas diri ini. Selalu ada pilihan dalam hidup ini. Dan kita memilih untuk selalu memperbaharui niat setiap saat. Mengingat setiap detik kita berakad sama Allah. Bahwa semua yang kita lakukan ini hanya untuk mencari rido-Nya. Maka biarlah