Tugas 2.1.a.8 Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses atau filosofi untuk pengajaran efektif dengan memberikan beragam cara untuk memahami informasi baru untuk semua siswa dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran penilaian sehingga semua siswa di dalam suatu ruang kelas yang memi
liki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Proses mendiferensiasikan pelajaran dilakukan untuk menjawab kebutuhan, gaya, atau minat belajar dari masing-masing siswa.
Pada tahun ajaran ini saya mengampu kelas 1C yang isi dari kelas tersebut sangat spesial dan beragam. Anak anak memiliki keahlian yang bermacam macam. Ada anak yang pintar membaca tapi susah berhitung. Ada anak yang mampu menulis dengan baik tapi ngga bisa membaca. Ada yang jago mewarna bahkan hampir semua gambar dia warnai gradasi. Ada yang ketika mengerjakan tugas sangat lamban bukan tipikal anak sat set wat set tapi tugas selalu tuntas dengan baik dan mendapat nilai yang baik.
Ketika hari pertama mengajar di kelas saya melihat beberapa anak didik saya klotekan (memukul meja dengan tangan) dan berisik sekali. Tapi mereka enjoy ketika melakukan hal itu. Dan akhirnya saya bertanya ke anak anak tersebut,"Kalian suka musik ya?"
"Iya Bu kita seneng denger musik"
"Okey, gimana kalau pembelajaran hari ini kita sambil dengerin musik, tapi sayup sayup saja ya".
Dan pelajaran hari itu berjalan lancar, menyenangkan dan kesan pertama yang menarik buat anak anak.
Kita masuk ke dunia mereka. Kita fahami apa permasalahan dan kebutuhan mereka dan kita fasilitasi sampai kita membuat anak anak nyaman.
Kelas adalah rumah kedua mereka. Dimana anak anak harus tumbuh dengan baik dan kita perlakukan selayaknya anak kita sendiri di rumah. Kita mendidik mereka sepenuh hati. Agar mereka mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan jenjangnya.
Pebelajaran berdiferensiasi memungkinkan semua guru untuk memgaplikasikan hal terbaik yang mereka miliki agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan anak didiknya.
Pada tahun ajaran ini saya mengampu kelas 1C yang isi dari kelas tersebut sangat spesial dan beragam. Anak anak memiliki keahlian yang bermacam macam. Ada anak yang pintar membaca tapi susah berhitung. Ada anak yang mampu menulis dengan baik tapi ngga bisa membaca. Ada yang jago mewarna bahkan hampir semua gambar dia warnai gradasi. Ada yang ketika mengerjakan tugas sangat lamban bukan tipikal anak sat set wat set tapi tugas selalu tuntas dengan baik dan mendapat nilai yang baik.
Ketika hari pertama mengajar di kelas saya melihat beberapa anak didik saya klotekan (memukul meja dengan tangan) dan berisik sekali. Tapi mereka enjoy ketika melakukan hal itu. Dan akhirnya saya bertanya ke anak anak tersebut,"Kalian suka musik ya?"
"Iya Bu kita seneng denger musik"
"Okey, gimana kalau pembelajaran hari ini kita sambil dengerin musik, tapi sayup sayup saja ya".
Dan pelajaran hari itu berjalan lancar, menyenangkan dan kesan pertama yang menarik buat anak anak.
Kita masuk ke dunia mereka. Kita fahami apa permasalahan dan kebutuhan mereka dan kita fasilitasi sampai kita membuat anak anak nyaman.
Kelas adalah rumah kedua mereka. Dimana anak anak harus tumbuh dengan baik dan kita perlakukan selayaknya anak kita sendiri di rumah. Kita mendidik mereka sepenuh hati. Agar mereka mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan jenjangnya.
Pebelajaran berdiferensiasi memungkinkan semua guru untuk memgaplikasikan hal terbaik yang mereka miliki agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan anak didiknya.
Komentar
Posting Komentar