Ramadhan Terakhir

Jika ini Ramadhan terakhir-Ku?


Tak pernah terbayangkan jika hal ini terjadi. Ramadhan merupakan masa yang paling kita nanti, Ramadhan merupakan bulan yang istimewa terutama bagi ummat Islam di seluruh pelosok negeri. Bahkan, jika boleh ingin rasanya bulan bulan yang lain seperti Ramadhan. Mulai dari nilai pahalanya, cara kita menghidupkannya, dan ketidaksiapan kita berpisah dengan bulan mulia tersebut. Juga banyaknya berkah yang tak terkira di bulan Ramadhan tersebut.

Terkisah tentang kehidupan para salafus shalih dalam mempersiapkan Ramadhan sangat jauh berbeda dengan apa yang dilakukan masyarakat pada hari ini. Mereka melakukan persiapan menjelang Ramadhan sejak 6 bulan sebelum ramadhan. Kita hanya bisa mengambil ibrah yang banyak dari pengajaran para salafus salih tersebut untuk kita terapkan di kehidupan sehari-hari.Padahal Ramadhan dimana mana sama. Kualitas imanlah yang membedakan antara kita dan mereka. Dan tujuan utama bulan mulia ini adalah membentuk pribadi yang bertaqwa. Meningkatkan hubungan baik kita sama Allah.

Ramadhan merupakan bulan yang paling di tunggu-tunggu oleh orang yang beriman. Menjadikan persiapan fisik dan ruhiyah sangat penting kala bertemu Ramadhan.Hal hal sederhana menjadi bermakna pada bulan tersebut. Pahala kebaikan dilipatgandakan, dan syaithan di belenggu. Ramadhan selalu penuh berkah.

Ada banyak doa doa yang ingin kita panjatkan ke langit saat Ramadhan, tak tega rasanya jika setiap detiknya berlalu tanpa kita melakukan sesuatu. Kita sadar bahwa ini bulan mulia dan kita berusaha memanfaatkannya sebaik mungkin.sesadar para penyelam bukan orang yang tenggelam.

Bulan ini juga bulan yang penuh cinta. Kita pun menebar banyak kebaikan di muka bumi karena cinta. Dan cinta jugalah yang mendasari kita untuk berusaha melakukan yang terbaik selama Ramadhan. Dengan hanya mengharap iman yang bertambah dan cemas jika amalan kita tertolak.

Maka, Jika bulan ini merupakan Ramadhan terakhir yang Allah anugerahkan ke saya, keinginan saya hanya satu, Ambil saya saat saya mencintai-Mu sedalam dalamnya.

Ketika harta, jiwa, waktu, anak-anak dan keluarga semuanya telah kita berikan demi tegaknya agama-Mu. Ketika kita sudah memberikan yang terbaik sebagai bekal perjalanan abadi kita nanti, walaupun sebanyak apapun perbekalan itu tak akan cukup. Ketika sebuah perniagaan agung telah terjadi diantara kita, engkau ridho kepada kami dan kami pun ridho dengan-Mu.

"Wahai jiwa-jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhan-Mu dengan hati ridho yang diridhoi-Nya Maka, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku Dan masuklah ke dalam syurga-Ku" [Al Fajr :27-30]

Membicarakan tentang kematian terindah merupakan pembicarakan tentang masa depan yang pasti terjadi. Ini hanya masalah waktu saja, tentang siapa yang lebih dulu menemui Rabb-Nya. Entah saya duluan, tapi bisa jadi anda yang lebih dulu. Siapapun yang hidup di muka bumi pasti akan mengalami mati. Dan sebagai seorang muslimah, tak layak jika kita terlalu mencintai dunia dan takut mati.

Sedangkan kematian bukanlah akhir dari kehidupan manusia. Dia adalah awal kehidupan baru yang sebenarnya. Saat itulah manusia merasakan balasan atas amal mereka selama hidup di dunia. Sehidup sesyurga. Betapa bahagianya jika ukhuwah kita tidak hanya disini saja, tapi berlanjut sampai syurga nanti. Meski mungkin beberapa dari kita belum pernah bertemu di dunia nyata. Jauh di mata dekat di do'a. Alangkah bahagianya mereka yang kembali dikumpulkan oleh Allah di syurga-Nya setelah kematian. Tempat kembali paling baik diantara semua pilihan yang ada.

Maka, dunia ini hanya seperti perjalanan naik kereta dari satu kota menuju ke kota yang lainnya. Selalu ada kota yang kita tuju. Tujuan akhir perjalanan panjang ini adalah negeri akhirat. Terkadang kereta berhenti tapi hanya sementara. Cukup buat melakukan aktifitas sederhana seperti beli minum, dan menikmatinya. Tapi dalam perjalanan panjang ini ada yang terbuai. Mereka merasa bahwa di stasiun itulah mereka harus menikmati kehidupan sepuasnya, terkadang tanpa cukup bekal untuk bersiap di negri abadi.

Dan stasiun stasiun pemberhentian adalah kehidupan kita di dunia ini. Memang, manusia banyak yang lalai dan sering lupa. Tetapi akhirat adalah sesuatu yang pasti.

Dan kampung akhirat adalah sebaik-baik tempat kembali

Tulisan ini diikutkan dalam postingan tematik Blogger Muslimah Indonesia. Dan bisa di akses di www.bloggermuslimah.co.id

#PostinganTematik #PosTemSpesialRamadhan #BloggerMuslimahIndonesia

Komentar

  1. Iya benar sekali Mbak, kematian itu adalah sesuatu yang past, hanya tinggal waktu saja. Semoga kita bisa dipanggil dalam keadaan Khusnul Khotimah ya mbak, tapi rasa rasanya belum siap kalau ini adalah Ramadhan terakhir. Macam masih banyak PR di dunia ini...:)

    BalasHapus
  2. Semoga bukan ramadhan terakhir kita ya Mba? Aamiiin..

    BalasHapus
  3. Benar-benar ngga terbayangkan. Jika ini ramadhan terakhir semoga kita menjadi insan terbaik di ramadhan kali ini

    BalasHapus
  4. Aminnn Bun. Semoga ketika nafas ini terakhir berhembus kita berada dalam keadaan yang mencintainya sedalam-dalamnya

    BalasHapus
  5. Masya Allah, para salafus persiapan menjelang Ramadhan sejak 6 bulan sebelum Ramadhan. Sementara aku? Nyantai-nyantai aja :') semoga kita semua selalu mencintai Allah dalam keadaan apa pun aamiin

    BalasHapus
  6. Akupun masih belum benar-benar bersiap diri untuk memperbanyak bekal menuju akhirat :(

    BalasHapus
  7. Sementara yang lain sudah mulai bersiap menyambut Ramadan saya malah masih sibuk dengan dunia....#hiks

    BalasHapus
  8. semoga khusnul khotimah, aamiin..

    BalasHapus
  9. Semoga kita masuk golongan orang-orang yang diridhai ya, Mba....

    BalasHapus
  10. Semoga di pemberhentian terakhir, kita datang sebagai hamba yang mencintai-Nya dan diridhoi-Nya. Entah di Ramadhan ini, atau di waktu kapapun...

    BalasHapus
  11. Semoga kita masih diberikan kesempatan bertemu Ramadhan berikutnya, Ya Mbak

    BalasHapus
  12. Semoga masih ada kesempatan untuk kita bisa memperbaiki diri sebelum kembali kepada Nya, ya Mbak Maria... Amin...

    Selamat menyambut Ramadan...

    BalasHapus
  13. tahun ini saya banyak terlena hingga tak terasa ramadhan telah tiba :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih ada waktu, InsyaaAllah..
      Semangat...

      Hapus
  14. Betul Mbak hidup ibarat kereta dan kereta akan tiba pada destinasinya, tinggal nunggu giliran

    BalasHapus
  15. captionnya masyaAllah.. semoga jadi ramadhan yang penuh makna tahun ini.. nice post. :)

    BalasHapus
  16. Aamiin ya Rabb...mudah-mudahan ketika ajal kita tiba, kita diwafatkan dalam keadan khusnul khotimah :)

    BalasHapus
  17. Aamin ya Allah. semoga kita khusnul khotimah ya mbak, dimatikan dalam islam. selamat mengisi ramadhan ya mbaak

    BalasHapus
  18. Quote-nya mak jleb :'( bener benget, Cikgu. Alangakah bahagianya kita jika menghadap-Nya dalam kondisi terbaik. So, semoga Ramadan ini kita berusaha persembahkan yang terbaik dan lebih sering mengingat hari akhir.
    Baarakallah :) akhirnya gabung juga di postem 👍

    BalasHapus
  19. YaAllahu Robbi, udah seberapa cinta kita sama Dia ya mbak daripada yg lainnya? Hiks

    BalasHapus
  20. "Ya Allaah ambil aku di saat aku mencintai-Nya sedalam-dalamnya" suka banget dengan quote ini mbak... daku pun sama; jika memang ink adalah ramadhan terakhirku maka yg kuharap bisa menemui-Nya dalam keadaan cinta yang menjulang. Ya... mudah2an ya mbak, tulisannya jd reminder juga buat sy untuk senantiasa mengingat kematian yang entah kapan datangnya. Tugas diri hanyalah mempersiapkan kepulangan sebaik-baiknya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Paling dicari

Seri Keputrian : Perempuan dan kecantikan.

Sejarah : Kisah Nabi Muhammad SAW

Dunia Berkualitas kita